girl holding purple and green camera toy

Jangan Terburu-buru Melabeli Anak, Bakat Itu Bukan Hasil Instan

Nia Fernanda

“Kayaknya anakku nggak berbakat ngomong di depan umum.”

“Dia tuh pendiam, jadi kayaknya nggak punya bakat leadership.”

“Dia pinter banget matematika, pasti bakatnya di sana.”

Terdengar familiar?

Banyak orang tua secara tidak sadar terlalu cepat memberi label tentang bakat dan potensi anak. Padahal, bakat bukan soal hasil atau prestasi sesaat, tapi pola alami yang tumbuh, jika diberi ruang dan pengasuhan yang tepat.

Bakat Bukan Penilaian, Tapi Pola yang Perlu Diamati.


Dalam pendekatan Talents Mapping, bakat adalah pola alami berpikir, merasa, dan bertindak yang konsisten dari waktu ke waktu.

Bakat tidak muncul dalam satu hari.
Tidak cukup diamati dari satu lomba.

Dan bukan sesuatu yang ditentukan orang tua secara sepihak.

Bakat itu diamati, bukan dilabeli.

Ditumbuhkan, bukan dipaksa.

Dikenali bersama, bukan disimpulkan sendiri.


Menjadi orang tua adalah perjalanan belajar seumur hidup.

Bukan hanya menyuruh anak “ayo belajar”,

sementara kita berhenti memahami cara terbaik mendampingi mereka.

Kadang, tugas kita bukan “menentukan bakat anak”,

tapi memberi ruang eksplorasi, memfasilitasi pengalaman, dan menjadi pengamat yang bijak.

Yuk, jangan buru-buru menilai.

Lihat, dengar, temani, dan kenali.

Karena bakat bukan soal cepat tahu anak ini “jadi apa”…

tapi mendampingi mereka menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.


✨ Mau nggak belajar bareng kenali bakat anak dari akarnya?

Gabung yuk di Komunitas Cerita Parents. Kita tumbuh bareng, pelan-pelan tapi berdampak. 🌱


Tentang Penulis

Nia Fernanda

Life-long learner between being a mom of 2, an entrepreneur and Talent Mapping Practioner.

Lainnya Untuk Anda