
Mengenal Bakat dan Minat Anak: Petunjuk Awal dari Masa Depan Mereka
Erika Az Zahra Nurcahyani
Pernah nggak sih Ayah Bunda memperhatikan Si Kecil yang bisa menggambar dinosaurus berulang-ulang, menyusun balok sampai larut sore, atau tiba-tiba mengatur semua bonekanya seolah sedang jadi guru TK? Biasanya banyak orang tua sering menyebutnya “lagi asyik main”, tapi bisa jadi itu adalah pintu pertama menuju bakat dan minat mereka.
Sayangnya, dalam kesibukan dan rutinitas harian, sinyal-sinyal kecil ini mudah terlewat. Padahal, mengenali bakat dan minat anak sejak dini adalah salah satu hadiah terbaik yang bisa diberikan orang tua. Bukan untuk menjadikannya anak paling pintar di kelas, tapi untuk membantunya tumbuh jadi versi terbaik dirinya dengan cara yang ia sukai.
Apa Bedanya Bakat dan Minat?
Meski sering dianggap sama, bakat dan minat sebenarnya dua hal yang berbeda tapi saling melengkapi. Bakat adalah kemampuan alami yang membuat anak lebih cepat dan mudah menguasai sesuatu, misalnya cepat menangkap nada, jago koordinasi gerakan, atau kuat mengingat detail visual.
Sedangkan minat adalah rasa suka dan penasaran anak terhadap suatu hal. Minat bisa muncul tanpa bakat, dan bakat bisa tetap ada meski anak belum sadar ia menyukainya. Misalnya, seorang anak mungkin punya bakat menggambar karena kontrol motoriknya bagus. Tapi baru setelah melihat kartun favoritnya, ia mulai menyukai menggambar dan ingin melakukannya terus-menerus. Di situlah bakat dan minat bertemu, dan magic mulai bekerja.
Tanda-Tanda Awal yang Bisa Orang Tua Amati
Sebagian anak mungkin belum bisa bilang, “Aku ingin jadi seniman!” atau “Aku suka eksperimen!” Tapi Ayah Bunda bisa melihat sinyalnya lewat hal-hal kecil, saat anak mengulang satu kegiatan dengan antusias, bertahan lama dalam aktivitas tertentu, atau terus penasaran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan satu tema. Bahkan dari cara mereka bermain—berpura-pura jadi dokter, menyusun barang sesuai warna, atau menari setiap kali dengar musik—terselip petunjuk tentang siapa mereka.
Kapan Mulai Mengenalkan Potensi Anak?
Jawabannya sejak sekarang, dan bukan dengan cara memaksa. Anak usia 3–7 tahun berada di masa emas eksplorasi, di mana yang mereka butuhkan bukan les ini itu, melainkan ruang untuk mencoba, gagal, tertawa, dan penasaran. Biarkan mereka bermain bebas, menggambar, menyanyi, bereksperimen, bercerita, bahkan membongkar mainan. Semua itu bukan sekadar “ngabisin waktu”, tapi proses mengenali diri.
Peran Orang Tua Lebih dari Sekadar Mengantar Anak
Dalam proses ini, peran orang tua bukan menentukan anak harus jadi apa, tapi menemani mereka saat sedang mencoba jadi siapa. Dengarkan cerita mereka, bahkan ketika terdengar “ngaco”. Amati ekspresi mereka saat bermain, senang, frustrasi, atau tertantang? Jangan buru-buru membetulkan saat anak mencoba, tapi beri ruang untuk gagal. Yang terpenting puji prosesnya, bukan hasil akhirnya. Bukan “Wah, gambarnya bagus!” melainkan “Wah, kamu sabar banget nyelesaiin gambar ini!”
Di Studiart, kami percaya bahwa seni dan eksplorasi bisa menjadi jembatan untuk anak mengenal siapa dirinya. Lewat program seperti Science Experiment, Creative Art Class, dan Story Play, anak diberi kesempatan mengeksplorasi berbagai bidang tanpa tekanan. Ini bukan soal mencetak anak jenius, tapi menciptakan ruang aman untuk mencoba, bertanya, dan mencintai proses belajar. Di saat anak mencoba mewarnai dengan dua tangan sekaligus, atau mencoba meniup gelembung lalu meneriakkan, “Kenapa ini bisa pecah ya?”, disitulah minatnya lahir. Dan disitulah orang tua dan guru bisa hadir, bukan sebagai pengarah, tapi sebagai penyemangat.
Tak semua anak langsung tampak berbakat sejak kecil. Dan itu wajar. Bakat tidak selalu muncul lebih dulu, kadang yang datang lebih awal justru rasa ingin tahu. Tapi satu hal pasti, setiap anak punya sesuatu yang membuat mereka “menyala”. Tugas kita adalah menyalakan lentera, bukan memaksa mereka berlari cepat.
Jadi, yuk dampingi anak menemukan jalannya. Bukan karena kita ingin bangga, tapi karena mereka pantas tahu bahwa diri mereka berharga, apa pun minat dan bakatnya.
Ingin tahu program eksplorasi bakat yang cocok untuk anakmu? Kami di Studiart siap bantu.
Dapatkan info menarik seputar parenting dengan bergabung ke Komunitas Parenting dibawah ini! ✨ (Gratis!!!)




Tentang Penulis
Erika Az Zahra Nurcahyani
Progress, not perfection. Seorang pegiat sastra Bahasa Indonesia yang tertarik di dunia parenting sejak dini.
Lainnya Untuk Anda
© 2025 Happa Group. All rights reserved.